Routing adalah proses konfigurasi pada suatu alat yang disebut Router untuk menghubungkan jaringan komputer berbeda (berbeda network) atau menghubungkan LAN (Local Area Network) satu dengan lainnya. Perbedaan network ditandai oleh IP Network (silahkan baca pembahasannya di Recap Network Addressing).
Bayangkan bahwa router adalah sebuah "stasiun bus", dimana terminal bus tersebut merupakan tempat berkumpulnya bus-bus yang memiliki jurusan kota yang berbeda, sehingga fungsi stasiun bus adalah meneruskan penumpang ke kota lain dengan cara pindah bus, jadi semacam transisi antar jurusan kota. Ambil contoh, jika seseorang akan berpergian dari Kota Malang menuju ke kota Yogyakarta, maka ia akan berangkat dari terminal Arjosari Malang kemudian menuju terminal Purbaya Surabaya kemudian ke terminal Yogyakarta, karena tidak ada bus jurusan Malang Ke Yogyakarta secara langsung.
Demikian pula fungsi dari Router, Router akan menjadi tempat transisi dari network satu ke network lainnya sesuai dengan informasi IP tujuan dari header paket data (datagram TCP/UDP).
Terdapat banyak merk dan jenis router, seperti gambar berikut:
Router merupakan perangkat jaringan komputer yang berkerja di layer 3 pada OSI layer (network layer), bertugas meneruskan paket data dari network satu ke network lainnya. Berikut yang perlu dipahami mengenai router:
- Setiap Router terdiri dari beberapa channel ethernet / interface, dimana setiap channel ethernet tersebut mewakili sebuah network.
- Meskipun beberapa channel ethernet bisa digabung menjadi satu network yang sama (berfungsi sebagai switch layer 2), hal tersebut akan merugikan kita karena harga router lebih mahal daripada harga switch
- Jika seumpama router tersebut memiliki 4 channel ethernet / interface maka berarti router tersebut memiliki 4 pengalamantan IP network.
- Setiap channel ethernet router memiliki alamat IP sebagai gateway.
- Setelah router dikonfiguarsi maka kita tidak boleh sembarangan menancapkan kabel RG45 dari satu ethernet ke ethernet yang lain, karena network tidak bisa terhubung karena beda pengalamatan network.
Ada banyak merk router yang berada di pasaran, namun kali ini kita menggunakan router Mikrotik sebagai bahan berlatih.
--------------------------------------------------------------------------------------------
Instalasi
Router MikrotikOS pada VirtualBox
Bagi
kalian yang tidak memiliki router secara nyata, maka jangan berputus
asa untuk belajar routing pada mikrotik. Kita bisa belajar mengenai
konfigurasi router mikrotik sekaligus menuliskan perintah-perintah
konfigurasi router mikrotik dengan menggunakan MikrotikOS yang
diinstal pada VirtualBox.
Tahapan
Instalasi MikrotikOS pada VirtualBox
1.
Download file pendukungnya, antara lain:
- VirtualBox versi windows, silahkan download di https://download.virtualbox.org/virtualbox/5.2.8/VirtualBox-5.2.8-121009-Win.exe. Sedangkan untuk sistem operasi lainnya, silahkan buka halaman https://www.virtualbox.org/wiki/Downloads.
- Download image dari MikrotikOS versi CD Image untuk X86 jika sistem perasi yang digunakan adalah Windows. Kunjungi halaman https://mikrotik.com/download dan untuk download kunjungi link https://download.mikrotik.com/routeros/6.40.6/mikrotik-6.40.6.iso.
3.
Menambahkan MikrotikOS ke dalam VirtualBox
- Klik New pada VirtualBox untuk membuat virtualisasi. Beri nama Router 1, type: Others, Version: Other/Unknown (64-bit). Kemudian ikuti langkah-langkahnya sesuai petunjuk di bawah.
Lakukan
konfigurasi terhadap router image dengan memilih Router 1,
kemudian klik tombol Settings, sebagai berikut:
Tampilan
Awal VirtualBox setelah ditambahkan Image Router
Tampilan
Menu Settings VirtualBox
Pilh
menu Network, Dimana Terdapat 4 Adapter Ethernet Network
Terdapat
beberapa mode Adapter yang bisa dipilih:
1.
NAT (Network Address Translation)
NAT
atau (Network Address Translation ) adalah sebuah tipe virtual
network default di virtualbox, maksudnya adalah mode NAT akan secara
otomatis menjadi tipe jaringan dari sebuah Virtual Machine yang baru.
Fungsi NAT yaitu, dapat terhubung langsung ke OS host, dan
memungkinkan bila OS host memiliki koneksi internet maka OS guest
secara langsung akan mendapat koneksi internet tanpa harus melakukan
settingan terlebih dahulu. Dan NAT juga bisa menghubungi atau ping ke
OS host tetapi tidak sebaliknya. Sebagai contoh : pada laptop/pc anda
terinstall OS windows 7 dan mendapat akses internet melalui wifi/usb
modem ataupun kabel jaringan lan dan pada virtualbox anda install OS
linux, maka OS linux anda akan mendapatkan akses internet pula sama
seperti OS windows 7 anda, pada OS linux anda yang berada pada
virtualbox anda dapat melakukan ping ke OS host anda namun tidak pada
OS windows 7 anda.
2.
Bridged Adapter
Dalam
mode Bridged Adapter ini memungkinkan OS guest untuk merima data
maupun mengirimkan data ke jaringan fisik. Jadi artinya OS guest dan
OS host adalah dua computer berbeda yang terhubung ke dalam jaringan
yang sama. Bila OS host memiliki lebih dari satu Ethernet maka kita
harus memilih/menyetting ke jaringan mana virtual machine/OS guest
akan disambungkan. Dan IP yang diberikan ke Vitual machine harus dari
subnet yang sama dengan jaringan yang di pakai oleh OS host. Sebagai
contoh : pada laptop anda terinstall OS Windows 7 (OS Host )dan pada
virtualbox anda install OS Linux (OS guest ) maka OS Linux ini
terdapat pada satu jaringan dengan Windows7 dan terdapat 2 komputer
yaitu Komputer Windows 7 pada laptop anda dan Komputer Linux pada
virtualbox anda. Dan kedua komputer ini dapat saling terhubung satu
sama lain, dan semisal jika laptop anda hubungkan ke jaringan lokal
pada kantor atau sekolah anda maka OS Linux pada virtualbox inipun
dapat di akses melalui komputer lain nya pada satu jaringan lokal.
3.
Internal Network
Internal
Network atau dalam bahasa Indonesia (Jaringan Internal) adalah mode
jaringan ini memungkinkan kita untuk membuat beberapa virtual
machine/OS guest baru yang saling terhubung secara internal, dan
pengertian secara internal ini maksudnya adalah sesama virtual
machine yang tersambung/menggunakan suatu mode Internal Network
sehingga bisa saling menghubungi satu sama lain melalu jaringan. Tapi
mode jaringan ini sifatnya terisolasi dari dunia luar sehingga OS
guest tidak dapat mengakses/menghubungi OS host dan demikian juga
sebaliknya.
4.
Host-Only Adapter
Dalam
mode Host-only adapter ini dapat di artikan atau dianggap sebagai
gabungan dari mode Bridged dan mode Internal network. Dalam mode ini
OS guest dapat mengakses OS host dan sebaliknya OS host juga dapat
mengakes OS guest. OS host dan guest yang menggunakan mode jaringan
host-only adapter secara langsung mereka berdua akan berada dalam
satu jaringan yang sama dengan menggunakan Ethernet berbasis
software.
--------------------------------------------------------------------------------
Masuk
pada pengaturan network
Adapter
1 = pilih bridged adapter yang terhubung ke LAN.
Adapter
2 = Pilih Host Only Adapter, hal ini berfungsi agar jaringan virtual
machine dapat saling berkomunikasi atau bertukar data.
Setelah konfigurasi Adapter, selanjutnya simpan dengan klik OK. Kembali ke menu Settings→Storage→Empty→Choose Virtual Optical Disk File. Kemudian pilih image RouterOS yang sudah pernah di download.
Simpan
dengan klik OK, kemudian Klik Start. Setelah muncul Router OS, pilih
huruf A untuk memilih semua layanan.
Pilih
huruf I untuk install
Do
you keep old konfiguration [Y/N]? Pilih N
Continue
[Y/N]? Y
Tunggu sampai proses installasi selesai. Setelah Sukses terinstall copot CD Installasi tadi agar saat reboot tidak mengulang installasi. Cara nya yaitu klik kanan pada icon CD pada bagian kanan bawah Jendela Mikrotik tersebut, lalu pilih Remove Disk from Virtual Drive.
Setelah
itu kembali lagi ke Mikrotik tadi. Tekan tombol Enter untuk mereboot.
Tunggu
sebentar hingga berhasil masuk ke tampilan login Mikrotik nya.
1.
Mikrotik Login isi dengan “admin” .
2.
Password nya kosong alias tidak usah diisi . Enter
-----------------------------------------------------------------------------------------
Mencoba
perintah-perintah pada Mikrotik:
Konfigurasi
Interface
Untuk
melihat jumlah dan status interface: interface print
Mengganti
Nama Interface : interface set [nomor index] name=[namainterface]
Mengaktifkan
dan Menonaktifkan Interface:
interface
disable [nomor index]
interface
enable [nomor index]
Topologi
meskipun
semua interface tersebut di atas merupakan interface router (artinya
setiap interface harus terhubung ke network yang berbeda-beda), namun
interface-interface tersebut dapat difungsikan sebagai port switch
biasa.
Jika
menerapkan topologi di atas maka yang harus diperhatikan adalah
status dari ketiga interface tersebut. Ketiga interface harus
dikonfigurasi sebagai slave dan menginduk pada interface ether2.
Perintah
untuk melihat status port adalah: interface ethernet print
Jika
keterangan kolom MASTER-PORT adalah none, maka interface tersebut
adalah interface yang berdiri sendiri(master). Artinya interface
tersebut harus terhubung dengan ke network yang berbeda dengan
interface-interface yang lain. Namun jika ingi menggunakan interface
ether3, ether4, dan ether5 supaya terhubung dengan ke network yang
sama dengan interface ether2 (seperti topologi), maka perintahnya
adalah:
interface
ethernet set 2 master-port=ether2
interface
ethernet set 3 master-port=ether2
interface
ethernet set 4 master-port=ether2
------------------------------------------------------------------------------Instruksi selanjutnya adalah perhatikan topologi berikut ini:
Kita akan membuat routing dari masing-masing router ke router lainnya (menghubungkan semua router: Router 1, Router dan Router 3), sekaligus menghubungkan router terbawah (Router 2 dan Router 3) dengan internet. Adapun tahapannya adalah:
- Buat 3 RouterOS pada VirtualBox (cara sama dengan bagian sebelumnya), beri nama: Router 1, Router 2, Router 3
- Atur Adapter Network pada VirtualBox untuk setiap Router. Router 1 - Adapter 1: NAT, Adapter 2: Internal Network, Adapter 3: Host-only Adapter, Router 2 - Adapter 1: Internal Network, Adapter 2: Internal Network, Router 3 - Adapter 1: Internal Network, Adapter 2: Internal Network
- Memberi alamat IP pada semua ethernet/interface router
- Buat routing di semua router internal: Router 2 ke Router 3, Router 3 ke Router 2, Router 1 ke Router 2, Router 1 ke Router 3
- Buat konfigurasi NAT untuk Router 1
- Buat konfigurasi DNS untuk Router 1
- Buat Konfigurasi DNS Router 2 dan Router 3 ke Router 1
Memberi alamat pada semua ethernet/interface router:
Router1> ip address add address=10.0.2.15/24 interface=ether1
Router1> ip address add address=10.10.10.6/29 interface=ether2
Router1> ip address add address=192.168.56.5/24 interface=ether3
Router1> ip address print
Router2> ip address add address=10.0.10.1/29 interface=ether1
Router2> ip address add address=192.168.100.1 interface=ether2
Router2> ip address print
Router3> ip address add address=10.0.10.2/29 interface=ether1
Router3> ip address add address=192.168.2.1/24 interface=ether2
Router3> ip address print
Membuat Internal Routing & Internet Routing:
Untuk routing ke internet diguakan ip 0.0.0.0/0
Router2> ip route add dst-address=192.168.2.0/24 gateway=10.10.10.2 (Router2 Ke Router3)
Router2> ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=10.10.10.6 (Internet melalui Router 1)
Router2> ip route print
Router3> ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=10.10.10.6 (Internet melalui Router 1)
Router3> ip route print
Router1> ip route add dst-address=192.168.100.0/24 gateway=10.10.10.1 (Router1 Ke Router2)
Router1> ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=10.0.2.2 (gateway terluar virtualbox NAT)
Router1> ip route print
Lakukan testing ICMP, apakah sudah terhubung secara internal:
Router 1> ping 192.168.100.1 (Router 1 ping ke network Router 2)
Router 1> ping 192.168.2.1 (Router 1 ping ke network Router 3)
Router 2> ping 192.168.2.1 (Router 2 ping ke network Router 3)
Router 2> ping 10.10.10.6 (Router 2 ping ke network Router 1)
Router 3> ping 192.168.100.1 (Router 3 ping ke network Router 2)
Router 3> ping 10.10.10.6 (Router 3 ping ke network Router 1)
Kalau teradpat replay saat dilakukan ping pada semua router, maka secara internal semua router telah terhubung.
Membuat NAT untuk Router 1
Router 1> ip firewall nat add chain=srcnat out-interface=ether1 action=masquerade
Router 1> ip firewall nat print
Membuat DNS
Router 1> ip dns set servers=10.0.2.2,8.8.8.8 allow-remote-requests=yes
Router 1> ip dns print
Router 2> ip dns set servers=10.10.10.6 allow-remote-requests=yes
Router 1> ip dns print
Router 3> ip dns set servers=10.10.10.6 allow-remote-requests=yes
Router 1> ip dns print
Jika semua berjalang normal maka lakukan ping ke ip public (atau DNS) pada semua Router.
Router 1> ping google.com
Router 2> ping yahoo.com
Router 3> ping facebook.com
Sampai sini Anda sudah bisa membuat routing static, yang mana semua router bisa terhubung ke internet dan setiap router terhubung ke router lainnya.
Winbox
Trus bagaimana dengan remote configuration dengan winbox?
Bila mengacu pada topologi di atas, maka yang saya remote adalah Router 1, dimana Adapter 3 (ether3) saya set sebagai Host-only Adapter.
Untuk memastikan bahwa antara IP Winbox dan IP ether3 pada Router1 adalah sama, maka buka configursai ip VirtualHost seperti di bawah ini:
Karena sudah memiliki ip network yang sama yaitu 192.168.56.0, dimana pada ether3 Router 1: 192.168.56.2 dan padan host-only adapater: 192.168.56.1 maka sekarang buka aplikasi winbox
Hore...akhirnya berhasil juga.
Untuk selanjutnya Anda sudah bisa mengkonfigurasi Router 1 melalui Winbox GUI.
----------------------------------------------------------------------------------------------
What is Routing on a computer network?
Routing is a configuration process on a device called a Router to connect different computer networks (different networks) or connect LAN (Local Area Network) to each other. Network differences are marked by IP Network (please read the discussion on Recap Network Addressing).
Imagine that the router is a "bus station", where the bus terminal is a gathering place for buses that have different city majors, so the bus station's function is to forward passengers to another city by moving the bus, so it's a kind of transition between city majors. Take for example, if someone will travel from Malang to Yogyakarta, then he will depart from terminal Arjosari Malang then to Purbaya terminal Surabaya then to terminal of Yogyakarta, because there is no bus majoring Malang to Yogyakarta directly.
Similarly, the function of the Router, Router will be the place of transition from one network to another network according to the destination IP information of the packet data header (TCP / UDP datagram).
Router is a computer networking device that works in third layer of the OSI layer (network layer), in charge of forwarding data packets from one network to another network. Here's what you need to understand about the router:
- Each Router consists of several ethernet channels / interfaces, where each ethernet channel represents a network.
- Although multiple ethernet channels can be combined into one same network (functioning as a switch layer 2), it will hurt us because the price of the router is more expensive than the price of the switch
- If such a router has 4 ethernet / interface channels then it means the router has 4 different IP network.
- Each channel ethernet router has an IP address as a gateway.
- After the router is configured then we should not plunge RG45 cable from one ethernet to another ethernet, because the network can not connect because of different network addressing.
No comments:
Post a Comment